Pages

Kamis, 18 Juli 2013

Krisis Identitas

Pola pikir dan gagasan anak muda selalu dianggap lebih fresh dan memiliki daya pikat tinggi bagi pelopor-pelopor pembangunan di tanah air kita era ini. Tapi bagaimana bisa kalangan muda memulai berkarya bila orijinalitas mereka sendiri adalah nol? Inilah fenomena yang terjadi di dalam setiap golongan anak muda; sebuah fenomena krisis identitas yang membelokkan ideologi bahkan mematahkan prinsip para kawula muda dengan ngawur.

Beberapa waktu yang lalu saya sedang menikmati secangkir kopi bersama teman saya, seorang pendatang dari negeri keju yang sekedar berkeliling di Indonesia dan hanya dalam waktu yang kurang dari sejam kami berkenalan di tempat ngopi, kami sudah bisa membicarakan banyak hal. Obrolan ngalor-ngidul kami ternyata berujung pada kesenjangan sosial dan krisis identitas anak-anak muda di Indonesia.

"Sayang sekali, orijinalitas kaum muda di Indonesia masih sebatas di kepala saja. Saya masih melihat banyak anak-anak muda yang masih meniru selera musik yang sedang booming di dunia musik Internasional. Contohnya saja Maroon 5 atau K-Pop dan sejenis itu,"
Ha! Pipi saya seperti ditampar pada saat itu karena yang dia ucapkan adalah kebenaran.
"Tapi di kalangan kecil saya masih bisa menemukan calon-calon Indonesia yang kreatif," jawab saya ringan.

Adalah sebuah keinginan bagi saya untuk kembali membangun orijinalitas konco-konco sedoyo yang merasa masih muda dan bersemangat. Hilangnya orijinalitas dalam komunitas dan kehidupan anak-anak muda merupakan sebuah bom waktu. Bom waktu? Iya, karena setiap manusia memiliki karakter dan prinsip yang berbeda-beda namun saling melengkapi. Contohnya saja tempramen, di dunia ini kita mengenal empat tempramen (kolerik, sanguin, plegmatik, mekankolis) yang saling berkolaborasi menghasilkan pemikiran seorang individu dengan prosentase kolaborasi yang berbeda-beda. Demikian pula dengan orijinalitas.

Ketika itu saya sedang berada di dalam kelas, memakai earphone dan mendengarkan musik. Ada seorang teman bertanya pada saya apakah saya suka maroon 5? saya jawab tidak, karena saya memang penikmat musik berdistorsi. lalu dia mulai nyerocos mengenai betapa kerennya maroon 5, betapa ganteng vokalisnya serta betapa banyak fansnya lalu saya bertanya, "memangnya kamu tau judul album pertama debutnya maroon 5?" Dia langsung diam ling-lung. Bukan, niat saya bukan menjatuhkan dia, tapi untuk apa to kamu pamer-pamer mengenai sebuah band ketika kamu hanya sekedar mengikuti eranya saja.

Sangat sedih sekali melihat teman-teman saya dari segi style masih meniru dan meniru sana sini tanpa menemukan titik kenyamanan dalam cara mereka berbusana, benar-benar merupakan hal yang patut disayangkan. Selain itu, dalam hal bergaulpun kubu-kubu begitu nampak jelas saling bersaing untuk jadi yang paling berkelas. Toh yo jika ditimbang-timbang, style mereka sama, cara berjalan mereka sama, pakaian mereka mirip-mirip, lalu apa yang harus dibandingkan dan dijadikan bahan penilaian? Benar-benar dangkal; kurangnya keragaman ide dan pemikiran di kalangan muda merupakan gang buntu yang berujung pada abu-abu. Seandainya mereka berani mendompleng diri mereka sendiri dan mulai menghargai diri sendiri dan orang lain, keragaman akan berjalan dengan seimbang dan kokoh sehingga berdampak pada pola kemasyarakatan dan perilaku yang lebih baik antar sesama.

Saya pribadi juga menerapkan sistem dompleng, revisi dan bangun dalam kehidupan saya yang pada akhirnya saya merasakan sendiri dampaknya; saya lebih percaya diri dan lebih bisa membangun karakter sosialis yang introvert serta penyendiri yang ekstrovert , serta mampu menempatkan diri saya. Walaupun memang prosesnya sangat tidak nyaman, tapi saya rasa, apa yang saya lakukan ini mampu membawa saya pada tahap yang lebih baik dalam pola pikir saya secara pribadi.

Saat ini, jika kamu sedang mengalami gejala krisis identitas, bukalah dirimu untuk kemungkinan yang pasti lainnya saat kamu mulai mencintai dan menghargai dirimu sendiri. Kamu itu unik, sangat disayangkan jika kamu meninggalkan keunikanmu hanya untuk mencari teman atau membahagiakan orang lain.

You are beautiful. Don't let anyone tell you otherwise...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar